TEMPO Interaktif, Jakarta - Kasus penculikan yang melibatkan remaja berusia 14 tahun, Nunik (bukan nama sebenarnya) dan Arie Power, 18 tahun yang berawal dari situs jejaring sosial Facebook telah membuka mata para orang tua untuk selalu waspada kepada kegiatan anaknya di dunia maya.
Psikolog anak dan pemerhati pendidikan Tika Bisono menyarankan agar orang tua jangan malas untuk belajar menggunakan komputer khususnya internet. “Tidak ada kata terlambat untuk belajar meskipun sudah berusia 60 atau 70 tahun,” kata Tika saat dihubungi Tempo Rabu (10/2).
Menurut Tika, kalau orang tua mengerti menggunakan internet mereka bisa memberikan nasihat kepada anaknya tentang mana yang buruk dan mana yang baik di ranah semu. Jangan sampai anaknya sudah menjadi korban dunia maya si orang tua baru menyadari kesalahannya. “Apa yang terjadi pada anak kita harus tahu dan kita harus mengikutinya. Sehingga kita bisa memberikan masukan bahwa tidak semua yang ada di internet itu baik,” katanya.
Orang tua sebaiknya juga jangan terlalu membatasi anaknya untuk menimba ilmu dari internet. Bagaimana pun internet merupakan gudang ilmu yang pantas digali oleh anak. Tika menyarankan supaya orang tua jangan segan-segan membeberkan keburukan yang ada di internet kepada anak. Pasalnya hal yang buruk juga bisa menjadi bahan diskusi menarik dengan anak.
“Anak-anak juga perlu belajar hal-hal yang buruk. Kita buka saja ke mereka. Supaya mereka bisa membentengi dirinya sendiri,” katanya.
Setelah bisa menggunakan Facebook, orang tua jangan sampai asik sendiri. Pastikan anak berada di dalam lingkaran pertemanan. Supaya kegiatan anak bisa terkontrol. Selain Facebbok orang tua juga harus tahu dan mempelajari situs pertemanan lainnya seperti Twitter, Friendster dan Myspace.
“Status di situs jejaring sosial sebenarnya jangan terlalu dibuka. Semua itu kearifan orang tua untuk memberitahu anaknya,” kata Tika.
DANANG WIBOWO
DANANG WIBOWO
0 komentar:
Posting Komentar